TEORI ORGANISASI UMUM
PROSES YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
Disusun Oleh :
· AGUNG PRAYUDHA
· ANDRIAN ABDULLAH
· BRYAN EFNA
· FAJAR ABDILAH
· KRISTIAN ADI NUGROHO
· MUHAMMAD RIDWAN
· RACHMANANDA BAYU
· SRI UTAMI
· YUDISTIRA DWI
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa atas rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini merupakan panduan bagi para mahasiswa, untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang Teori Organisasi Umum ini.
Yang bertujuan dapat menumbuhkan proses belajar mandiri, agar
kreativitas dan penguasaan materi pelajaran optimal sesuai dengan yang
di harapkan.
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu mahasiswa dalam
mengetahui tentang bagaimana pengaruh pengambilan keputusan didalam
organisasi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat
dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari
bapak/ ibu dan juga teman-teman tetap kami harapkan guna perbaikan dan
penyempurnaan untuk belajar ke depan.
Depok, 10 Oktober 2013
penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan
2.2 Proses Pengambilan keputusan
2.3 Model-model & Teknik-teknik Pengambilan keputusan
2.4 Studi Kasus
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
organisasi dalam arti statis (sebagai sesuatu yang tidak bergerak/diam), dan
organisasi dalam arti dinamis (organisme sebagai suatu organ yang hidup,
suatu
organisme yang dinamis/proses kerjasama antara orang-orang yang
tergabung dalam suatu wadah tertentu untuk mencapai tujuan bersama
seperti yang telah ditetapkan secara bersama pula, Didalam sebuah
organisasi diperlukan pengambilan keputusan untuk kepentingan tujuan
organisasi tersebut.
Pengambilan
keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun
organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering
sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung
pada banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang
tersedia, kita akan semakin sulit dalam mengambil keputusan. Keputusan
yang diambil memiliki tinkat yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak
terlalu berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang
dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu,
hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian pengambilan keputusan?
2. Bagaimana proses pengambilan keputusan?
3. Bagaimana teknik-teknik pengambilan keputusan
1.3 Tujuan Penulisan
Dalam
sebuah penulisan dibutuhkan sebuah keterangan yg dapat memuat tulisan
tersebut, bukan hanya itu tetapi penulisan sebuah makalah juga tidak
melupakan apa tujuan dari sebuah makalah tersebut dibuat. Oleh karena
itu tujuan penulisan makalah proses pengambilan keputusan didalam
organisasi yaitu :
- Dapat meyebutkan beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk membahas hubungan antara kekuasaan dan pengaruh.
- Agar mahasiswa dapat menjelaskan proses pengambilan keputusan.
- Dapat membedakan dua buah model Fisher dalam proses pengambilan keputusan.
- Menyebutkan teknik-teknik pengambilan keputusan
5. Dan tidak hanya itu tujuan penulisan ini yaitu untuk memenuhi tugas teori organisasi umum(softskill)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pengambilan keputusan
Pengambilan
keputusan adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan
ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan
alternative, pengambilan keputusan secara universal didefinisikan
sebagai pemilihan diantara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup
baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Dalam dataran
teoritis, kita mengenal empat metode pengambilan keputusan, yaitu
· Kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion)
· Pendapat ahli (expert opinion)
· Kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion)
· Dan kesepakatan (consensus)
Pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :
1.
G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai
pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih
alternatif yang mungkin.
2.
Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu
dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan
pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara
sejumlah alternatif.
3.
Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan
keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara
bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat
dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat
dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
4.
P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis
terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang
matang atas alternatif dan tindakan
Proses
pengambilan keputusan dalam organisasi ialah kumpulan yang terdiri dari
beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan
terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil
sikap, dapat diartikan cara organisasi dalam pengambilan keputusan
2.2 Proses pengambilan keputusan
Proses
pengambilan keputusan didefinisikan sebagai langkah yang diambil oleh
pembuat keputusan untuk memilih alternatif yang tersedia. Adapun langkah
sistematis yang harus dilakukan dalam proses pengambilan keputusan
adalah sebgai berikut :
- Mengidentifikasi atau mengenali masalah yang dihadapi
- Mencari alternatif perusahaan bagi masalah yang dihadapi
- Memilih alternatif yang paling efisien dan efektif untuk memecahkan masalah
- Melaksanakan alternatif tersebut
- Mengevaluasi apakah alternatif yang dilaksanakan berhasil dan sesuai dengan yang diharapkan.\
Berikut ini merupakan penjabaran proses pengambilan keputusan. Langkah
proses pengambilan keputusan ada 5, yaitu identifikasi masalah, mencari
alternatif pemecahan, pelaksanaan alternatif, dan evaluasi :
i. Pengambilan keputusan
Pengambilan
keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan masalah yang
menghalangi atau menghambat tercapainya tujuan. Agar masalah dapat
dipecahkan, terlebih dahulu harus dikenali apa masalahnya.
ii. Mencari alternatif pemecahan
Setelah
masalh dikenali maka dapat dilakukan pencarian terhadap
alternatif-alrternatif yang mungkin dapat memecahkan masalah yang
dihadapi. Dalam mencari alternatif hendaknya tidak mamikirkan masalah
efisiensi dan efektifitas. Yang terpenting adalah mengumpulkan
sebanyak-banyaknya alternatif. Setelah alternatif terkumpul, barulah
disusun berurutan dari yang paling diinginkan sampai yang tidak
diinginkan.
iii. Memilih alternatif
Setelah
alternatif tersusun, barulah dapat dilakukan pilihan alternatif yang
dapat memberikan manfaat, dalam arti dapat memecahkan masalah dengan
cara yang paling efektif dan efisien. Sebelum menjatuhkan pilihan pada
sebuah alternatif, ajukan pertanyaan untuk tiap-tiap alternatif.
iv. Pelaksanaan alternatif
Setelah
alternatif dipilih, tibalah saatnya melaksanakannya ke dalam bentuk
tindakan. pelaksanaan harus sesuai denga rencana, agar tujuan memecahkan
masalh dapat tercapai.
v. Evaluasi
Setelah
alternatif dilaksanakan, bukan berarti proses pengambilan keputusan
telah selesai. Pelaksanaan alternatif harus terus diamati, apakah
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Bila langkah-langkah pelaksanaan
telah dilakukan dengan benar tetapi hasil yang dicapai tidak maksimal,
sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali pemilihan alternatif
lainnya. Tidak maksimalnya hasil yang dicapai mungkin terjadi karena
pengaruh negatif potensial benar-benar terjadi, atau mungkin pengaruh
negatif yang tadinya tidak diperkirakan.
Menurut Mintzberg koleganya mengemukakan tentang langkah-langkah pengambilan keputusan, yaitu: (1) Tahap identifikasi (2) Tahap pengembangan, dan (3) Tahap seleksi. Dan definisnya sebagai berikut :
· Tahap identifikasi, di mana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis dibuat Diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan diagnosis yang ekstensif dan sistematis, tep masalah yang sederhana tidak.
· Tahap pengembangan, di mana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang ada as mendesain solusi yang
baru. Diketahui bahwa proses desain merupakan proses pencarian d
percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi ideal
yang tidak jelas.
· Tahap seleksi, di mana pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi: dengan penilainn pembuat
keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis;
dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan dengan tawar-menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik yang ada. Sekali keputusan diterima secara formal, otorisasi pun kemudian dibuat.
Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan:
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
• Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
• Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
• Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
• Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
• Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
• Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.
Proses yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dalam organisasi yaitu :
1. Adanya pengaruh tekanan dari luar
Adanya
pengaruh tekanan dari luar merupakan suatu proses yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan, dikarenakan proses cepat atau
lambatnya pembuat keputusan tergantung dari banyaknya tekanan diterima.
Kadang pembuat keputusan ragu-ragu dalam menentukan, namun adanya
pengaruh tekanan dari luar dapat mempercepat keputusan yang diambil. Hal
ini dikarenakan tidak adnaya ketegasan dari pemimpin organisasi dalam
penyelesaian masalah.
2. Adanya pengaruh kebiasaan lama atau sifat-sifat pribadi
Faktor sifat yang baik maupun tidak baik yang ada dalam diri seorang
pembuat keputusan, merupakan hal yang dapat mempengaruhi keputusannya
tersebut . Dalam hal ini seorang pembuat keputusan akan terbiasa dengan
sifat pribadinya. Hal ini dapat dilihat dari sisi kepribadian seorang
pemimpin, bagaimana dia mengambil sebuah keputusan dalam mengahadapi
masalah. Tentunya seorang oemimpin organisasi harus bijaksana dalam
bersikap ketika ada masalah dan mengambil keputusan.
3. Pengaruh dari kelompok lain Kelompok lain
juga
dapat mempengaruhi suatu keputusan dikarenakan kelompok atau organisasi
tersebut mempunyai keputusan yang dapat dipertimbangkan oleh pemimpin
organisasi lain dalam menyikapi masalah dan pengaruh kelompok lain ini
juga dapat menjatuhkan organisasi serta mementingkan kepentingan
kelompok tersebut.
4. Faktor pengalaman
Faktor
pengalaman seorang pembuat keputusan adalah hal yang sangat penting,
karena banyaknya pengalaman orang tersebut maka ia akan berani dalam
menentukan keputusan. Hal ini juga berkaitan terhadap keahlian yang
dimiliki oleh pemimpin atau anggota karena pengalaman yang pernah
dialaminya
Jenis
keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan
banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut,
bagian mana organisasi harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan
dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Keputusan Rutin
Keputusan
Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta
biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
b. Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
Tujuan Pengambilan Keputusan
- Tujuan yang bersifat tunggal. Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah lain
- Tujuan yang bersifat ganda. Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan menyangkut lebih dari satu masalah, artinya keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua (atau lebih) masalah yang bersifat kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif.
2.3 Model-model & Teknik-teknik Pengambilan keputusan
Model model pengambilan keputusan ada dua yaitu :
a. Model Perilaku Pengambilan keputusan
• Model Ekonomi
yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum
• Model Manusia Administrasi
Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
• Model Manusia Mobicentrik
Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
• Model Manusia Organisasi
Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
• Model Pengusaha Baru
Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
• Model Sosial
Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang sering tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.
b. Model Preskriptif dan Deskriptif
Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:
• Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.
• Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.
Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi
Disamping model-model diatas (model linier) terdapat pula model Spiraldimana satu anggota mengemukakan konsep dan anggota lain mengadakan reaksi setuju tidak setuju kemudian dikembangkan lebih lanjut atau dilakukan “revisi” dan seterusnya.
Teknik-teknik Pengambilan Keputusan :
a. Teknik Kreatif
a. Teknik Kreatif
• Brainstorming
Berusaha
untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok
dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
• Synectics
Didasarkan
pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan,
dimaksudkan untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan
kelompok
b. Teknik Partisipatif
Individu individu atau kelompok dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
• Teknik ModernIndividu individu atau kelompok dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
- Teknik Delphi
Proses
delphi adalah suatu teknik yang memacu kreativitas dengan menggunakan
pertimbangan berdasarkan gagasan orang lain untuk mencapai konsensus.
merupakan suatu bahasa pemrograman yang menggunakan visualisasi sama seperti bahasa pemrograman Visual Basic ( VB )Metode delphi merupakan metode yang menyelaraskan proses komunikasi suatu grup sehingga dicapai proses yang efektif dalam mendapatkan solusi masalah yang kompleks.
merupakan suatu bahasa pemrograman yang menggunakan visualisasi sama seperti bahasa pemrograman Visual Basic ( VB )Metode delphi merupakan metode yang menyelaraskan proses komunikasi suatu grup sehingga dicapai proses yang efektif dalam mendapatkan solusi masalah yang kompleks.
- Teknik Kelompok Nominal
Keputusan kelompok Nominal adalah jumlah matematis dari seluruh suara masing-masing individu teknik
ini juga sangat berguna terutama sekali bila sebuah isu merupakan isu
yang controversial. Pengambilan keputusan dengan kelompok nominal adalah
suatu teknik untuk mengambil keputusan dengan menyertakan peran serta
dari anggota kelompok organisasi dimana anggota-anggotanya bertemu dan
bertatap muka untuk mengumpulkan pertimbangan mereka dalam suatu cara
yang sistematik tetapi tidak ketergantungan. Teknik ini lebih menekankan
pada pengumpulan pandangan dan penilaian personal dalam suasana
ketidakpastian pada inti persoalan lalu mencari jalan keluar yang
terbaik, Keputusan kelompok nominal didasarkan pada penilaian matematis dari voting.
Contoh kasus :
Didalam
sebuah organisasi/perusahaan terdapat manajemen pemasaran, manajer
pemasaran tau bagaimana produk yang perusahaan miliki target pencapaian
yang harus terpenuhi oleh karena itu manajer pemasaran harus bisa tepat
dalam memasarkan produknya. Manajer pemasaran harus tau pangsa pasar
diluar bagaimana hal apa yang banyak diminati oleh konsumen .
Banyak
keputusan yang harus diambil oleh seorang manajer pemasaran agar
perusahaannya dapat mendapatkan laba dan tidak mengalami kerugian karena
salah dalam melihat kondisi pangsa pasar dan minat konsumen. Setiap
orang dapat membuat keputusan, akan tetapi dampak keputusan yang
ditimbulkan berbeda-beda. Ada yang sempit dan ada pula yang luas ruang
lingkup yang terkena dampak atau pengaruh tersebut
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
penjelasan materi yang telah kita cari dalam makalah ini dapat kami
simpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu tindakan yang
sengaja, tidak secara kebetulan dan tidak boleh sembarangan dalam rangka
memecahkan masalah yang dihadapi suatu organisasi. Dimana pengambilan
keputusan ini ditanggung dan diputuskan oleh pimpinan organisasi yang
bersangkutan dan untuk menghasilkan keputusan yang baik itu sangat
dibutuhkan informasi yang lengkap mengenai permasalahan, inti masalah,
penyelesaian masalah, dan konsekuensi dari keputusan yang diambil.
3.2 Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar